"Udep Beusaree Mate Beusadjan Sikrek Gafan Saboh Keureunda" (Hidup Bersama, mati bersama dengan selembar kain kafan dalam satu keranda. Achehnese

Saturday, July 16, 2005

what a mobile days.

Baru saja aku menyelesaikan ujian akhir semesterku. mudah-mudahan hasil sesuai dengan yang kuharapkan. beberapa hari ini mobilitasku meningkat drastis, padahal kondisinya aku ga punya uang sama sekali, hari-hari terakhir menjelang ujian aku bolak-balik Rancaekek-bandung, asrama-kost, kemarin aku dapat tugas untuk menagih hutang dari abang angkatku yang kini sudah bekerja di Kalimantan, aku ga tau bagaimana sejarah hutang tersebut, aku cuma disuruh minta bukti slip transfer uang dari si cewek ini. ternyata kawan ini sulit sekali ditemui. aku jadi curiga jangan-jangan kawan ni belum kirim uang. bahkan B.S sempat mengirim pulsa dan dana transportasi untuk mengurus hal ini.
terakhir hari kamis kemarin, katanya cewek tu mau ke bank hari Jumatnya untuk menanyakan periuhal uang yang belum terkirim, lalu tapi ga bisa karena hari Jumat pagi-pagi sekali harus pergi ke Jakarta untuk mengantar Bang Ikli ngurus PTT di Depkes. B.S sempat memaksa karena menurutnya ini penting, bahkan dia mau mengganti biaya tiket yang kubilang sudah kubeli padahal belum + tambahan biaya sebesar 50 ribu agar aku bisa naik eksekutif begitu rayunya. bukan masalah uang kupersoalkan tapi aku sudah janji dengan Ikli dan aku ga mau janjiku kubatalkan demi sebuah planning yang belum jelas. karena cewe ini juga ga jelas beberapa kali janji ketemu batal, dengan berbagai macam alasan yang ga jelas. akhirnya kutolak permintaan B.S dengan alasan-alasan yang rasional dan menggantinya dengan menyusul cewe itu ke kampusnya. tapi pada akhirnya cewe itu kembali berbohong dengan alasa-alasan yang ga jelas palak juga aku. sampe aku yang dituduh bohong akhirnya. aku sampai mencari pujasera yang dia maksud ternyata tidak ketemu, karena memang tidak ada selainm pujasera tempat ku menunggu. Shit! kalau ga ingat dia kawan B.S udah kumaki-maki dia. pada akhirnya kami ga ketemu dan cewe itu mengakui kebohongannya dan ternyata feeling aku tepat kalau dia belum mentransfer uang. usut punya usut ternyata dia mantan B.S haha3x.
aku jadi ingat kasus dimana langkahku untuk menjadi presiden sebuah organisasi Pers Mahasiswa terjegal karena kasus yang berkaitan dengan cewe. Pada waktu itu aku adalah calon kuat organisasi tersebut, akan tetapi seseorang telah mengeksploitasi kasusku karena ia juga berambisi ingin menjadi presiden juga, pada akhirnya ia memang jadi presiden dan setelah lengser kemarin dia mengakui perbuatannya dan minta maaf padaku. B.S marah sekali waktu itu. dia bilang "berarti benar prediksi aku kalau ko jatuh karena cewek" lalu ku kembalikan kalimat itu "aku gagal jadi presiden....karena cewe, Ab hilang 1.5 Juta karena cewe. parah mana?" dia hanya cengengesan di sms. "he3x gpp, ini masalah perasaan...aku pernah sayang sama dia. ko jgn ngomong apa-apa sama dia, soal uang biar aku yang beresin......ini rahasia perusahaan!"
cowo kalo udah urusan sama cewe semua bisa dikorbankan padahal belum tentu sang cewe mau mengorbankan sebesar yang dikorbankan sang cowo. paling engga ini bisa jadi bahan evaluasi buat B.S dan aku. aku sendiri telah menentukan mana yang boleh kukorbankan untuk cewe dan mana yang tidak.
btw Insya Allah tanggal 20 Juli yang akan datang mungkin akan pergi ke Medan, akhirnya aku bisa mengikuti sidang umum organisasi yang semenjak SMU aku ingin ikut, kongres ini kongres ke lima.
ZR akhirnya pulang dari Swedia dengan membawa oleh-oleh rokok camel dan sebuah penjepit dasi lambang bendera organisasi perjuangan Acheh yang telah lama kuimpikan untuk memilikinya, serta sebuah cd berisi e-book tulisan pemimpin kami. wah senangnya. entah mengapa aku selalu mendapatkan sesuatu yang kuinginkan walaupun harus menempuh waktu yang lama untuk mendapatkannya. yang kupetik adalah kita harus berjuang tanpa mengenal kata henti untuk segala sesuatu yang kita impikan.
aku sangat bangga bisa memiliki penjepit dasi tersebut karena itu adalah pemberian perdana menteri Malik Mahmud langsung kepada ZR. namun sayang aku belum bisa memakainya sampai saat ini. mungkin aku akan berfoto dengan jas bang Ikli. lalu kukirim buat Novi di medan.
nampaknya orang tua Novi setuju dengan hubungan kami, bahkan aku diundang untuk berlibur di Medan, dengan biaya transport mereka tanggung. tapi aku ga mau. aku mau menunjukkan pada keluargaku bahwa dengan perjuangan kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. aku mau menjadi contoh yang baik dalam keluargaku. dari seluruh keluarga besarku hanya aku yang terlibat dalam perjuangan ini, aku harap suatu saat dengan mencontohku akan ada generasi baru dalam perjuangan rakyat Acheh dalam keluargaku, untuk saat ini paling kurang mereka telah mendukung apa yang kulakukan secara eksplisit. terbukti, akan ada acara di Medan dan aku tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun untuk itu.
dan terakhir nampaknya proyek sepatu ini akan menemui kegagalan, karena abang kawanku meminta harga yang terlalu murah. ga mungkin aku bisa nerimanya walau aku mendapat komisi, capek juga udah bolak-balik ternyata ga jadi. sekarang tinggal menunggu abang kawanku panik karena batas waktu tender yang hampir habis. aku sangat yakin dia ga akan menemukan sepatu semurah yang kutawarkan. ketika dia memesan lagi aku akan menaikkan harga, enak saja dia hanya ongkang-ongkang kaki tapi mau untung besar sedang kami yang modal dengkul dan ongkos untuk bolak-balik hanya di beri komisi bah! jak lam paya bakung!
Actually I miss someone that had accompany me for almost three years, but i just killed that feeling. i dont wanna miss some one else that hurts my heart.
Never Give Up The Fight!
PS: Untuk seseorang maaf aku belum bisa menuntaskan kewajibanku, semoga kamu mau bersabar.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home