"Udep Beusaree Mate Beusadjan Sikrek Gafan Saboh Keureunda" (Hidup Bersama, mati bersama dengan selembar kain kafan dalam satu keranda. Achehnese

Tuesday, October 03, 2006

Speaking to Dhee III

Hai D, semalam kami pesta, pesta tembakau dengan Aa tetangga sebelah dan teman-temannya, tembakau yang dilinting dengan daun kawung, yang dibeli si banka di alun-alun. Persis kaya di kampung-kampung pedalaman Jawa Barat. ditambah bir setengah botol yang diminum-ramai- ramai jadinya kebagian kurang dari setengah gelas sorang.
Setelah itu kami minum susu coklat.
Aku dan resa sahur lebih awal sekitar setengah dua takut telat bangun esoknya. Kami sahur dengan sarden yang dimasak untuk buka kemarin. Yah aku, resa,cecep dan banka sering masak sekarang, karena lebih hemat dan lebih terasa kebersamaannya ketimbang beli diluar.
Kamu tau pada saat-saat tertentu ada kalanya kami berhari-hari ngaliwet, masak nasi yang dicampur dengan minyak sayur ditambah sereh dan daun salam, garam dan bumbu penyedap. Kalau udah masak itu baunya haruuummmm banged, makannya pakai Ikan asin n jengkol atau pete sluurrppp… kamu udah nyoba khan? kalo belum cobalah niscaya kamu ketagihan. Kalo orang kampung biasanya pakai daung pisang yuang baru dipetik dari pohonnya rasanya weenak tenan.
Tadi siang aku beli Tembakau yang rasa Dji Sam Soe plus Papier lengkap dengan pelintingnya dan lem papier. Kulinting banyak-banyak tadi siang biar ga capek lagi kalau mau ngerokok. Ternyata enak juga walaupun ga mirip samsu. setelah itu aku balik kekampus untuk menemui Pak Anton.
Proposal penelitianku belum di acc oleh pak Anton bete juga. Tapi gapapalah gampang kok cuma perlu perbaikan sedikit. Doain yah yang berikutnya diterima. Aku harus cepat lulus kasian kawan-kawan di Acheh sedang butuh tenaga.
Udah dulu yah aku mau buka dulu. Met buka friend.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home