"Udep Beusaree Mate Beusadjan Sikrek Gafan Saboh Keureunda" (Hidup Bersama, mati bersama dengan selembar kain kafan dalam satu keranda. Achehnese

Thursday, May 12, 2005

What a long night, last night

Malam tadi aku tidur di tempat kawan, atau tepatnya di kampus kawan. kami diskusi tentang banyak hal, organisasi, gerakan bahkan sampai cewek. mengenai diskusi organisasi dan gerakan, dia memperingatkan tentang individu-individu dalam suatu poros gerakan mahasiswa, aku ga tau apa itu semacam intrik atau memang betul adanya karena dia toh tidak menyebutkan individu yang dicurigai. dia hanya meminta aku untuk menyelidikinya. dia sedikit mengkoreksi organisasi yang aku geluti selama ini, well aku sadara apa yang dia katakan benar adanya, akan tetapi kami hanya memiliki sedikit tenaga untuk memperbaiki kekurangan organisasi kami
tahu apa dia bilang tentang cewek? dia ga peduli tentang cewek, bagi dia kalau cewek sepakat dengan cita-cita revolusi maka dia ga peduli bagaimana fisik dan status cewek dia akan mau jalan dengan cewek seperti itu.yah dia memang orang yang sangat revolusioner yang pernah kutemui.
aku ga bisa tidur tadi malam, tiba-tiba memori lama tentang dia terlintas di kepalaku. yah dulu kami melewati waktu-waktu yang sangat indah, sampai aku menghancurkannya. dia sudah banyak berubah kini aku ga tau kenapa bisa gitu tapi mungkin ini semua disebabkan lebih karena sikap aku selama ini terhadapnya. lalu kukatakan hal itu to someone that i love. isinya, intinya aku sangat berharap bisa menjalani kembali masa-masa indah itu kalau bisa lebih indah lagi.
aku sangat menyadari kalau dia itu sangat berharga buat aku. dia adalah perempuan kedua setelah ibu aku yang menjadi motivasi aku dalam tugas-tugas revolusioner yang aku jalani saat ini. bahkan dia membantu aku menemukan tuhan atau lebih tepat "sang penciptaku", karena aku menganggap kata "tuhan" itu lebih bersifat kebendaan ketimbang zat tuhan itu sendiri. bagiku Allah lebih dari "sekedar" tuhan, kita bisa menjadikan uang, jabatan, rumah ataupun benda lainnya sebagai tuhan. jadi bagi yang bagi yang menyembah Allah, apa mau menyamakan Allah dengan benda? aku pikir tidak Dia lebih tinggi dari itu.
kembali ke cewek, hari ini aku telah mencoba berbagai "masakan" untuk dia yang aku "masak" dengan sepenuh hati, akan tetapi sayang "makanan" yang aku masak jadi tidak enak karena dibiarkan menunggu lalu dingin dan basi.
tapi aku ga berpikir itu adalah hal yang sia-sia, walaupun saat ini sedang menikmati "indomie rebus' buatan warung ketika suatu waktu aku tidak bisa "memasak" untuknya, aku pikir dia hanya mengalami suatu kejenuhan sementara. suatu saat dia akan kembali pulang dan kemudian sadar bahwa "indomie" tetaplah "indomie" hanya pengisi kekosongan dan tidak akan pernah menjadi menu utama dalam kehidupan seseorang.
aku sangat berharap suatu saat dia akan kembali mencintai aku sepenuh hatinya lagi seperti dulu. mungkin saat ini adalah suatu fase dalam hidup aku dimana Allah menguji aku ketika lama aku membuat mosi tidak percaya terhadap Dia akibat kebijakannya yang kuanggap tidak adil.
aku sangat bersyukur denga kawan-kawan aku yang selama ini setia menemaniku dalam susah dan senang, aku ga bisa bilang apa-apa kecuali "semoga Allah membalas kebaikan kalian" jika kalian butuh aku, Insya Allah aku akan ada buat kalian.
untuk seseorang aku cuma bisa bilang: I will go down with this ship and i won't put my hands up and surrender there will be no white flag above my door, i'm in love and always will be.
seperti judul blog aku "Never Give Up The Fight!"

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home